Tuesday, August 31, 2010

Development and Economic Model

Tun Dr Mahathir Mohamad was the one who open the country to foreign investment and reformed taxation. He had reduced the trade barriers and created world-class physical infrastructure. Became the nation's first Prime Minister that come from a modest social background, he formulated the Second Outline Perspective Plant (OPP2). Introduced New Development Policy (NDP) for the year 1991-2000, he also unveiled vision 2020 in 1991, the blueprint for Malaysia's journey to becoming a developed economy and a mature democracy by the year 2020.

During his time, Tun Mahathir work on various large scale national projects such as the North-South Expressway, Multimedia Super Corridor, capital city of Putrajaya, Johor's Port of Tanjung Pelepas, the Kuala Lumpur International Airport, the Bakun Dam in Sarawak, and the Petronas Towers. However, these development projects made the growth of Malaysia's economy decreased tremendously. The inefficient and failures of some of his projects has also been criticised. A very low Gross Domestic Product (GDP) of Malaysia per capita (US$7,468) compared to South Korea (US$16,450), Singapore (US$34,346) and Hong Kong (US$29,559) had attracted the United National Development Programme (UNDP) to talk about the country. The UNDP then suggested the government to work on new plan for the economic model, quoted as New Economic Model (NEM).

Today, the sixth Prime Minister of Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak makes the model become a reality. Recently launched on March 30, NEM has its own target to propel from its current GDP from US$7,000 to at least US$15,000 in ten years. However, this third leg of Malaysia's reinvention, after 1 Malaysia and Government Transformation Programme has conducted to new conflicts and debated by many economic experts.

Besides of being a small economy, Malaysia has been susceptible to the positive and negative forces of globalisation. Based on economic crisis nowadays, does the policies introduced by the government are the best solution. Whether it will cure the disease or be a disaster to the nation, nobody knows. Tun Mahathir was recently mentioned that he has no confidence on the achievement to vision 2020. Of course it is hard to make others' idea become a reality but it is not impossible to be achieved.

Monday, August 30, 2010

Sebelum Loceng Terakhir Berbunyi

Masih ingatkah kita sewaktu zaman persekolahan. Loceng sering mengingatkan kita waktu untuk rehat dan balik. Tapi kini, kita tidak lagi diperdengarkan dengan bunyi itu lagi. Tanpa kita sedar, setiap hari kita dikejutkan dengan loceng kehidupan yang tidak berbunyi. Terpulang kepada diri kita sama ada untuk sedar atau tidak. Loceng yang dimaksudkan adalah ujian khalid kepada hambaNya. Setiap dugaan yang menimpa diri kita sebenarnya adalah untuk menyedarkan kita dari kesilapan. Seperti firmanNya dalam surah al-Ankabut ayat 2-3 yang bermaksud;

"Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata; kami beriman, sedangkan mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)? Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian demikian), nyata apa yang diketahui tentang orang-orang yang dusta."


Ujian Allah itu pelbagai bentuk. Adakalanya manusia diuji dengan kesenangan dan kemewahan untuk menguji sama ada manusia bersyukur dengan kurniaanNya. Ada juga yang diuji dengan kesusahan dan kesakitan. Apa jua dugaan yang mendatang ia adalah untuk menguji sejauh mana tahap kesabaran dan ketakwaan hambaNya. Ingatlah! Allah tidak akan membebani hambaNya melebihi kemampuan mereka. Dan setiap ujian yang mendatang itu adalah untuk meningkatkan darjat seorang hamba. Apa sekalipun cara ujianNya, hendaklah kita merayu dan mengadu kepadaNya. Firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 45 yang bermaksud;

" Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk."


Persoalannya kini, apabila kita diundang dengan masalah adakah Allah tempat mengadu? Kebiasaannya kita lebih suka mencari manusia untuk menceritakan dan mendapatkan pendapat bagi menyelesaikan masalah. Sedangkan manusia mempunyai pendapat yang pelbagai. Memetik kata-kata Syeikh Sayyid Abdul Kadir, "Tidak ada yang menjauhkanmu dari redha dan rahmatNya kecuali kebergantunganmu kepada manusia, alat-alat ketrampilan, akal dan perolehan."


Sewajarnya, kita kembali kepada Dia yang telah menciptakan manusia. Berfikiran tanpa melibatkan Tuhan akan menafikan ilham dan panduan dari Tuhan. Penggunaan akal tanpa dipimpin oleh hati akan menghasilkan sesuatu yang tidak bermanfaat. Oleh itu, apa sekalipun yang kita lakukan hendaklah dipandu oleh hati yang bertakwa.


Kehidupan manusia hanyalah 3 saat. Satu saat pertama telah pun berlalu. Saat kedua sedang kita lalui. Namun, saat ketiga belum pasti kita akan kecapi. Gunakanlah nikmat yang dikurniakan sebaiknya. Sebelum loceng terakhir berbunyi, jalankan amanah yang telah dipertanggungjawabkan kepada kita. Seorang bayi yang baru dilahirkan pasti akan menangis. Kenapa? Ini kerana lahirnya seorang bayi itu ke dunia, dia merasakan terlalu berat amanah yang terpikul ke atasnya. Iaitu sebagai seorang hamba dan khalifah.


Sebagai seorang hamba, manusia perlu melaksanakan ibadah-ibadah yang berbentuk khusus di samping mendalami fardu ain. Manakala sebagai khalifah, manusia perlu menunaikan ibadah yang berbentuk umum dan menegakkan fardu kifayah. Firman Allah s.w.t;

"Akan ditimpa kehinaan di mana sahaja kamu berada melainkan kamu menegakkan dua hubungan iaitu hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan hubungan dengan manusia (hablimminannas)."-Surah al-Imran : 112


Kini, semua pilihan berada ditangan kita. Terpulang sama ada kita mahu memilih kehidupan yang soleh atau kehidupan yang sia-sia. Apa yang perlu diingat, Allah akan menuntun kita ke jalan yang baik, hanya apabila kita ingin dituntunNya. Namun, Dia akan membiarkan kita apabila kita memilih untuk tidak dituntun olehNya. Sebelum loceng terakhir berbunyi, ayuh! Bangkitlah lakukan seberappa banyak kebaikan dan serulah ke jalan Tuhanmu selagi peluang masih terbuka...

Sunday, August 15, 2010

Tabahlah wahai Hati...




Berjalanlah dengan penuh harapan walau hidup ini tak selalu bahagia. Sedekahkanlah satu senyuman walau di hatimu tak mampu lagi bertahan. Belajarlah memaafkan walau dirimu dilukai. Berhentilah memberikan alasan walau ingin menyatakan kebenaran. Hiduplah dalam keimanan walau hati dipenuhi godaan, dan berpegang teguhlah kepada Allah walau Dia tak kelihatan.


Bukti kasihNya...
kita wujud di dunia pinjaman ini. Ada sebab saat berlakunya sesuatu perkara dan yakinlah, Tuhan menguji setiap hamba yang mengakui keimanan kepadaNya. Jangan terlalu berangan-angan menjadi yang terhebat kerana hidup tak semudah itu. Perihal kehidupan sebagai cermin dalam menilai sebuah pengabdian yang hakiki lagi abadi. Moga lelahmu dihargai Ilahi walau dicemuh insani...

Developing You



Life is just like a long way of the highway. The society will keep on going without waiting any sec. The thing is what this world really want? People only care of your knowledge (experience), competencies and attitude. To complete this package, one item can’t work without the other. It is normal for fresh graduated students’ lack of experience. To counter this problem, you need to ‘brand’ yourself. Means that let people see what ‘YOU REALLY WANT THEM TO SEE’. Keep on searching for the market place!

Looking for a job will bear you to consider of the security. What is security? Let us think of it. Elder people might be thinking of feeding the family and that’s enough. Our father should say that they must have a house, have food everyday and let children go to school. It might be what you know and take it away. However, it is not easy to define it based on certain perception. Security is actually what you are very good at, you will not feeling stuck doing it and you can predict your own future by God’s willing.

To get the position, people must know WHAT YOU REALLY GOOD AT, YOU ARE VERY GOOD AT IT and DO YOUR BEST ON IT! Make sure that you know the target first before you shoot the arrow. Always know the next step- that is to rest the bow's end on the feet. No, I’m just joking for this. Try to find out what can makes you thick and jump- I mean that what you love doing, not what can make you stuck in the air.

Everything you do, avoid being mediocrity- at average level. Don’t ever say; “I did nothing today and still got paid.” NO! Our Prophet Muhammad s.a.w never wants the ummah to be lazy. He has thought us of being hardworking and never gives up. You must love what you do- except for doing wrong. Be dedication…superb…great…fantastic. Start being a supporter, not only a joker. Learn to be discipline, starting from now. Set up your goal, and kick the ball with the greatest momentum! You can do it, by Allah’s will. InsyaAllah…